Banyak juga diantara kita, orang Indonesia, yang belum tahu bahwa salah satu event budaya kelas dunia yang banyak diminati turis Internasional ada di Indonesia. Salah satu event budaya yang begitu banyak mendapat perhatian masyarakat dunia itu adalah event budaya Waisak atau ada yang menyebutnya Festival Waisak yang diadakan di Candi Borobudur , salah satu 7 keajaiban dunia. Festival ini akan berlangsung sekitar bulan Mei dan bulan Juni setiap tahunnya.
Festifal tersebut masuk dalam rangkaian kegiatan keagamaan Hari Tri Suci Waisak yang dimotori oleh 12 Majelis Agama Buddha dan 1 Lembaga Keagamaan Buddha Indonesia yang bergabung di Walubi. Tahun 2015 , Hari Besar Keagamaan tersebut diatas jatuh pada tanggal 2 Juni 2015. Ada dua destinasi wisata yang dipergunakan pada acara itu, yaitu Candi Mendut dan Candi Borobudur. Inti dari festival diadakan di Candi Borobudur, tempat suci kuno yang dibangun pada abad ke-9 Masehi.
Rangkaian Festival Waisak diawali dengan pengambilan Api Suci dari sumber api abadi yang ada di kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan yang dilakukan sehari sebelumnya. Api ini merupakan gambaran dari semangat umat manusia untuk terus berusaha mewujudkan pencerahan diri. Api Suci akan dibawa ke Candi Mendut untuk “menginap” di sana sebelum dipakai dalam Ibadah Hari Tri Suci Waisak di Candi Termegah Borobudur.
Pada malam hari, sekitar pukul 10 malam sampai dengan 12 malam diadakan pembacaan doa atau mantera yang dipimpin oleh kepala biksu atau bante. Yang menarik disini adalah peserta yang mengikuti acara ini berasal dari banyak negara seperti Thailand, Tiongkok, Philipina, Myanmar, Singapura, Malaysia, Srilanka, dan beberapa negara di Asia. Pembacaan doa ini dilakukan sesuai dengan bahasa masing-masing. Kita akan mendengar banyak bahasa dalam kegiatan ini, yang mewakili umat Buddha dari seluruh dunia.
Keesokan harinya, Api Suci akan dibawa menuju Candi Borobudur dengan berjalan kaki dari Candi Mendut. Robongan biksu yang membawa Api Suci tersebut akan diiringi oleh arak- arakan yang membawa buah- buahan dan sayur – sayuran sebagai persembahan. Perjalanan dari Candi Mendut ke Candi Borobudur ini sangat menarik. Banyak wisatawan mancanegara yang menyempatkan diri melihat acara ini. Oleh wisatawan mancanegara , acara ini sering disebut dengan The Walk to Wisdom.
Setelah tiba di Candi Terbesar Dunia, rangkaian Hari Tri Suci Waisak dilanjutkan dengan penghormatan tertinggi kepada Sidharta Gautama, ditandai dengan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali dan searah dengan jarum jam. Ritual ini dinamai Ritual Pradaksina. Berlangsung dari jam 6 sore sampai selesai. Uniknya, pada penghujung ritual ini ada akan ada pelepasan 1000 lampion. Pemandangan yang sangat indah , sayang sekali dilewatkan. Bayangkan 1000 lampion terbang di langit Borobudur di malam hari yang cerah. Event yang dicatat dalam buku rencana liburan para wisatawan mancanegara. Sebagai wisatawan dalam negeri, kita tidak boleh melewatkan event ini.
Yang boleh melepaskan lampion bukan hanya umat yang merayakan Hari Tri Suci Waisak disana. Semua orang yang hadir termasuk wisatawan lokal maupun mancanegara diperbolehkan melepas lampion yang bermakna melepas energi negatif dari dalam diri kita. Pelepasan lampion ini adalah penutup dari seluruh rangkaian 7 Ritual Suci Waisak.
Bagi yang ingin melihat seperti apa Festival Waisak di Borobudur, bisa lihat video berikut ini :
Sumber foto / video :
www (dot) fest300 (dot) com
www (dot) print (dot) kompas (dot) com
www (dot) youtube (dot) com
No comments:
Post a Comment
Mohon kripik dan saran :